Jumat, 27 September 2013

Goodbye, First Love; Pahit yang Nikmat

Judul : Goodbye, First Love
Pemain : Lola CrétonSebastian UrzendowskyMagne-Håvard Brekke
Sutradara : Mia Hansen-Løve
Negara : Prancis
Tahun Rilis : 2011

Berlatar kota Paris nan romantis, Goodbye, First Love akan membawa kita ke dalam kisah sepasang muda-mudi yang sungguh sedang dimabuk cinta namun dengan cara yang tak sebanding. Camille dan Sullivan masih sama-sama kuliah, Camille menggilai Sullivan dan tak mempersoalkan kuliahnya, sedang Sullivan menggilai Camille, namun bosan dengan kehidupannya di Paris dan berencana menjelajahi Amerika Selatan. Perbedaan ini memaksa Camille harus merelakan Sullivan. Tak peduli semenggebuh apapun cinta Camille, tak akan mampu menahan Sullivan untuk tinggal. Sedang Sullivan, memaksa pergi karena tak mampu menampung cinta Camille yang melimpah.

Pasangan Goodbye, First Love mungkin akan mengingatkan kita dengan pasangan di Like Crazy (2011), --tema dan tahun rilis yang sama-- dimana tokoh utama wanita-nya punya cinta yang besar, and ready to settle down sedang tokoh utama pria-nya masih haus petualangan, pemenuhan diri, sehingga kesan kuat yang nampak adalah cinta si pria tak sebesar cinta si wanita. Bedanya, Anna dalam Like Crazy punya kontrol diri yang baik, sedang Camille tak mampu melawan arus. Sedari awal, Camille tak pernah rela serta memberontak jika menyangkut kepergian Sullivan. Dan dengan kepergian Sullivan, film ini akhirnya ingin memperlihatkan fokus utamanya. Dialah Camille, bukan Sullivan, yang coba film ini jelajahi perasaannya. Tahun-tahun yang dilewati Camille tanpa Sullivan memperlihatkan betapa Camille betul-betul merindu, serta juga lelah. Aktris utamanya, Lola Créton, mampu menampilkan dengan baik kehampaan yang dirasakan sosok Camille, emosi-emosi yang dirasakannya yang tak bisa lagi ia bagi dengan Sullivan --namun ia bagi kepada penonton-- lewat ekspresi wajahnya tanpa harus bicara. Sullivan pun, di Amerika Selatan, punya banyak hal untuk ia bagi, hanya saja tak dieksplorasi. Di awal kepergiannya --yang tadinya cuma untuk 10 bulan-- Sullivan kerap mengirimi Camille surat-surat cinta puitis nan dimensional, yang berusaha mengungkapkan bagaimana perasaannya pada Camille. Jika Camille punya ruang akses yang besar untuk membiarkan perasaannya tereksplorasi melalui visual --sebagai fokus utama dalam film-- maka bagi Sullivan, surat adalah satu-satunya jalan yang adil baginya untuk menunjukkan perasaannya. Surat-surat inilah yang akan mengungkap ketakutan-ketakutan Sullivan serta menjadi alat ukur cintanya pada Camille.

Goodbye, First Love yang memperlihatkan gambar dinamis serta kesuraman karakter-karakter-nya sedikit mengingatkan kita dengan gaya Woody Allen --tentu saja tanpa black-comedy-- memadukan unsur dramatis (ceritanya) tapi juga realis (karakternya). Lewat film ini, sang director, Mia Hansen-Løve, juga ingin ikut menyumbang kisah cinta yang "lupa diri" serta berat sebelah yang kerap melanda banyak pasangan muda-mudi di sepanjang zaman. Camille mewakili anak-anak muda yang malas-malasan, yang tak mempersoalkan jati diri, dan cuma ingin bersenang-senang. Itulah yang diharapkan Camille dari Sullivan, saling mencintai, tinggal bersama, menikah, bersenang-senang. Sedang Sullivan mewakili anak-anak muda yang selalu mencari sesuatu untuk memenuhi ruang kosong yang rasakan dalam jiwa mereka. Selalu saja ada yang kurang bagi mereka yang menuntut  mereka untuk mencoba dan mengalami banyak hal. Mereka, jenis anak muda yang katanya ingin lebih hidup. Dan bagi Sullivan, Camille tak pernah ada dalam daftar-masa-depan-nya. Film ini mampu membuat kita "merasa", tapi tak sampai membuat kita "hanyut", batasan ini, membuat Goodbye, First Love, walau terasa pahit, namun tetap enjoyable.


Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Kelam Mencerahkan
Designed by restuwashere

Back to top