Loveable Characters

"Loveable Character merupakan karakter-karakter dalam film yang membuat orang jatuh cinta dengan film itu sendiri. Selain menunjukkan keunikan diri, pribadi menarik dari loveable character juga membuat penonton beropini atau merasa dia suka, dan ingin memiliki karakter itu." -Ryan Rayhana-

Loveable Character adalah proyek yang bersama Ryan Rayhana, saya putuskan untuk tulis. Karakter-karakter dalam tulisan ini kami tulis secara terpisah sesuai dengan yang kami yakini. Terima kasih untuk Kate Hannah (Karakter utama dalam film Smashed, 2011) yang sepertinya menjadi sumber inspirasi kami, dialah yang pertama kali membuat kami gemar membuat ungkapan Loveable Character. Bagi saya, Loveable Character merupakan karakter yang dengannya kita menemukan kekuatan diri sendiri, menginspirasi kita dengan cara yang aneh, yang sepanjang film, semua empati yang tersimpan dalam kantong hati anda dikuras habis untuk diberikan & untuk melindungi si karakter tersebut.

Well, akhirnya inilah tulisan kami, karena "tulisan kami", tentu saja sifatnya subjektif. Beberapa karakter dalam tulisan ini mungkin bahkan tidak akan anda duga untuk dikategorikan sebagai Loveable Character. Nah, lewat tulisan inilah kami mencoba memberi perspektif baru pada karakter tersebut. Beberapa deskripsi karakter dalam tulisan ini juga mengandung spoiler, yang sudah kami tandai, jadi anda bisa memilih untuk membaca rinciannya atau tidak. Daftar berikut juga kami urut secara acak, karena memang kami tak punya tujuan untuk memilih satu karakter yang paling loveable.

*Karakter yang dicetak merah berarti mengandung spoiler di dalamnya.

Jordana, dalam Submarine (2010)

Pertama-tama saya memilih seorang remaja pyromaniac yang dicintai oleh Oliver Tate, tokoh utama film Submarine. Jordana adalah remaja perempuan yang ceria, unik, menyenangkan dan sekali lucu. Dia suka mengerjai anak sekolah lain walaupun dia sama sekali tidak berlaku dan terlihat seperti queen bee atau miss popular yang dengan klise biasanya digambarkan pada film bergenre seperti ini. Film ini mengizinkan kita untuk melihat keadaan emosional perempuan yang hampir sepanjang film mengenakan jaket merah ini secara keseluruhan. Saat yang sangat menarik bersama Oliver hingga situasi yang membuatnya begitu rapuh karena kemungkinan ditinggalkan oleh ibunya dan tentu saja saat dia gundah ketika menguji cinta Oliver. Sebenarnya yang membuat saya tertarik dengan Jordana adalah penggambaran Oliver tentangnya. Oliver berkata bahwa Jordana tidak pernah berkata apapun tentang dirinya sendiri sehingga itulah yang membuat Oliver begitu tertarik . Dengan tidak tahu apapun tentangnya, Jordana bisa menjadi apa saja. Seakan ia membebaskan Oliver dalam imajinasi tentang dirinya. (Ryan Rayhana)

Rancho Shamladas Chanchad, dalam 3 Idiots (2003)

Saya selalu percaya bahwa 3 Idiots adalah film pembela mahasiswa. Peran Rancho yang dibawakan Aamir Khan - yang agak ketuaan sebagai mahasiswa tingkat pertama - dalam film ini menjadi semacam sosok heroic bagi kalangan pelajar karena kemampuannya memanipulasi aturan-aturan dalam sistem pengajaran yang percaya pada "aturan main" yang telah berakar sejak dulu kala. Dia adalah seorang anarkis bagi sistem pendidikan dengan cara yang kreatif dan jenaka. Dia akan dimusuhi oleh para pendidik yang puritan, namun akan dicintai para pelajar generasi baru. Tak hanya kemanipulatifannya sajalah yang menjadi ia sebagai sosok yang loveable, saya rasa, karakternya sebagai teman seperjuangan, yang senantiasa membantu teman-temannya dalam kesusahan, yang senantiasa menjadi api dalam es, atau es dalam api, menjadikan ia sebagai sosok klasik yang mengingatkan kita betapa berartinya memiliki sahabat sejati. Dan juga, tak ada yang lebih membuat hati kita luluh, ketika kita tahu bahwa Rancho yang senantiasa jenaka, usil, pembuat masalah, dan juga penawar masalah, bukanlah anak orang kaya, melainkan seorang anak pembantu yang mendapat tugas sebagai mahasiswa pengganti bagi anak majikan ayahnya. Semangat juangnya dalam menuntut/menghasilkan ilmu (dan pada akhirnya menciptakan sekolah sendiri) dengan pendekatan yang berbeda walau pun ia hanya sebagai anak pembantu tak lantas menjadikannya sosok yang patuh "begitu saja" pada aturan, ia melawannya. Ramchordas juga merupakan sosok quotable, all is well dulunya tidak memiliki makna apa-apa, hingga akhirnya ia muncul dengan all iz well-nya. (Kemal Syaputra)

Adriana, dalam Midnight in Paris (2011)

Kita tidak akan menemukannya sampai menit ke-36 film ini. Di rumah Gertrude Stain lah pertama kali Gil Pender, pahlawan kita, pertama kali bertemu dengan Adriana. Saat itu, Gertrude sedang memberikan kritik terhadap Pablo Picasso terhadap lukisannya tentang Adriana yang menunjukkan ketidakmampuan Picasso dalam mencerminkan keindahan Adriana, juga kemarahannya karena dia tidak bisa mengakui bahwa dia telah gagal mencuplikkan kelembutan Adriana dengan tangannya yang kaya bakat. Pablo dan Adriana adalah sepasang kekasih pada waktu itu. Begitu mata Gil beradu dengan paras Adriana, sedikit demi sedikit Gil menyadari bahwa dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada perempuan yang ia sendiri sebut essentially lovely ini. Adriana adalah seorang perempuan kelahiran Bordeaux yang datang ke Paris untuk menjadi seorang desainer kostum panggung pada Coco Chanel yang kemudian jatuh cinta dengan kota ini. Dia membentuk kelompok seni dengan levelnya sendiri, level hubungan asmara dengan beberapa pelukis tingkat dunia. Begitu mendengar kalimat pertama dari novel yang ditulis Gil, Adriana langsung tersangkut hatinya. Seperti Gil, Ia juga adalah pecinta nostalgia, masa lalu. Menurutnya, yang tinggal di tahun 1920-an, Paris berada dalam karisma yang terbaiknya di tahun 1890-an.

Gil begitu menikmati malam-malamnya dengan Adriana mengitari kota Paris dengan berjalan kaki dan ngobrol. Ia yang lelah dengan hubungannya dengan tunangannya merasa terpenuhi oleh Adriana dengan banyak kesamaan yang ia rindukan dalam sebuah hubungan. Gil begitu menikmati waktunya bersama Adriana hingga pada suatu malam, mereka berdua tiba di La Belle Époque, di mana bidadari itu terperangkap selamanya dalam impiannya tentang masa lalu bersama dengan kisah-kisah sedih yang dia alami dalam perjalanan menemukan cinta. (Ryan Rayhana)

Kate Hannah, dalam Smashed (2012)

Kate Hannah, a sweet girl - with very bad taste in fashion -, dia juga seorang guru, dan paling kerennya, dia alkoholik, sepanjang hari dia selalu mabuk. Bisa anda bayangkan, seorang guru SD yang alkoholik? Bagi Kate Hannah, being alchoholic sebenarnya adalah hal yang normal, bagaimana tidak, dia dibesarkan oleh ibu yang pecandu alkohol, kemudian beranjak dewasa dia pacaran dan menikahi pria yang juga pecandu alkohol, jadi dalam hidupnya, Kate Hannah selalu berada di poros alkohol. Di awal-awal film, Kate Hannah memperlihatkan betapa normal & nyaman kehidupannya dalam dunia alkohol. Hingga suatu hari, Kate Hannah memutuskan berubah akibat tumpukan kebohongan yang ia buat di sekolah guna menutupi kecanduannya pada alkohol. Ia merasa buruk akan hal itu & akhirnya bergabung dengan AA Group. Lucunya, kehidupan Kate yang tadinya "nyaman" ketika menjadi alkoholik, berubah menjadi sedikit kacau setelah perlahan-lahan ia sober. Namun penyebab semua kekacauan itu adalah karena kini, setelah Kate Hannah sober, ia bisa melihat lebih jelas apa yang dulu matanya tak mampu lihat akibat tertutupi alkohol. Well, apa yang menjadikan Kate Hannah Loveable Character? She's tough, independent, stop drinking for herself - not for her husband -. Dia mati-matian bertahan untuk tetap sober bahkan ketika suaminya berhenti mendukungnya, & ibunya justru mengolok-olok perubahannya. Di lain sisi, kepribadian Kate Hannah menyenangkan, ketika mengajar murid-muridnya, dia bak burung pipit. Agak aneh sebenarnya melihat seorang perempuan muda bisa lulus menjadi guru tanpa diketahui bahwa ia seorang alkoholik. & di sisi lainnya, Kate Hannah juga gampang "jatuh", hingga selalu membutuhkan orang-orang yang sepenuh hati menyokongnya. Walaupun Kate adalah karakter yang kuat, dia tak pernah malu mengakui kelemahannya alias selalu tampil jujur, mungkin itu sebabnya ia kuat. Kate Hannah, karakter yang merupakan hasil perkawinan silang antara realistik & optimistik, pada akhirnya mungkin menjadi simbol pahlawan bagi para alkoholik di luar sana yang juga sedang berjuang untuk stop to drink. (Kemal Syaputra)

David, dalam Artificial Intelligence (2001)

Dia adalah sebuah Meca yang mengenakan tubuh seperti anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun. Dia diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencintai dan dicintai oleh seorang anak. Sepasang orang tua, Monica dan Henry Swinton, kehilangan anaknya dalam keadaan koma berkepanjangan karena sebuah penyakit. Suatu hari, karena kekhawatiran yang mendalam terhadap istrinya, Henry berencana mengadopsi David untuk mengatasi kesedihan dan kekosongan yang dialami Monica. Dia kemudian memberikan sebuah kejutan dengan membawa David untuk membantu istrinya teralihkan dari kesakitannya akan sepi. Henry menjelaskan bahwa mereka hanya bisa mengaktifkan perannya sebagai anak setelah melakukan prosedur semacam membacakan beberapa kata kunci. Awalnya, Monica murka dengan keputusan suaminya. Ia merasa dirinya direndahkan dengan dibawakan pengganti anaknya. Namun, dengan kehadiran David, sedikit demi sedikit Monica kembali merasa hangat dengan kehadiran anak buatan ini. Setelah dengan ragu dan takut-takut Monica membacakan kata kunci, David mulai memanggilnya dengan sebutan Mommy. Hidup Monica kembali cerah.

David begitu terpengaruh dengan kisah Pinokio, jika dia berubah menjadi anak yang nyata, Monica akan mencintainya dengan tulus. David mulai terobsesi dengan hal ini, terlebih setelah Martin, anak kandung Monica dan Henry, dengan ajaib kembali dari tidur panjangnya. David selalu berusaha merebut cinta Monica dengan melakukan apa saja. Baik ketika ia mencoba ikut memakan sayur seperti Martin yang membuat wajahnya meleleh dan bagian tubuhnya rusak, hingga ketika Martin menghasutnya untuk menggunting rambut Monica agar ia mendapatkan cinta ibunya. Hal ini membuat Henry dan Monica khawatir akan perilaku David yang menakutkan dan akhirnya memutuskan untuk menghancurkannya, karena itulah satu-satunya cara yang bisa mereka lakukan. Setelah membacakan kata kunci, David tidak bisa diatur ulang untuk menghapuskan cintanya. Karena Monica tidak mampu melakukannya, dia kemudian melarikan David di tengah hutan dan meninggalkannya sendirian di sana. Masalah Monica pun berakhir. Namun ini adalah permulaan dari sebuah petualangan panjang bagi David untuk kembali menemukan cinta ibunya. Dia tidak pernah menyerah sedikit pun untuk mencari peri baik hatinya Pinokio agar bisa kembali bertemu dengan ibunya. Dibantu oleh Meca lainnya, dia melakukan perjalanan panjang melebihi yang mampu dilakukan oleh seluruh umat manusia sekalipun. Bahkan hingga jauh setelah akhir zaman. Kehadiran David menimbulkan sebuah pertanyaan moral seperti yang diungkapkan di awal film: Jika robot diciptakan untuk mencintai manusia, lalu apa kewajiban moral orang tersebut terhadap robot itu? Sama dengan pertanyaan pertama awal penciptaan manusia: bukankah Tuhan menciptakan Adam agar ia mencintai dan menyembah-Nya? (Ryan Rayhana)

Juli Baker, dalam Flipped (2010)

Gadis ini keras kepala dan tidak bisa diajak kompromi. Begitulah sudut pandang Bryce ketika pertama kali bertemu dengan Juli Baker. Di film ini, kita akan menemukan dua sudut pandang yang bertolak belakang. Juli Baker sudah langsung terpikat pada sosok Bryce sejak pandangan pertama, sedangkan Bryce merasa sangat terganggu dan membenci kehadiran Juli. Juli adalah gadis yang cerdas, ceria dan peduli. Suatu hari, ia memanjat sebuah pohon di sudut jalan kompleks rumah kontrakan orang tuanya untuk menyelamatkan sebuah layang-layang yang tersangkut. Ia terpesona dengan apa yang ia lihat di atas ketinggian membuatnya begitu menyayangi pohon tersebut. Sedangkan Bryce, walaupun tergoda untuk ikut tapi gengsi dan sengaja menjauhi Juli, bahkan mengejeknya di hadapan teman-teman mereka yang lain ketika sedang menunggu bus sekolah. Hanya Juli yang bisa menyaksikan langit terbakar warna jingga ketika matahari terbit atau selangit warna ungu. Ia pun dengan berani beraksi tidak turun dari pohon kesayangannya ketika pemilik tanah memutuskan untuk menebang pohon tempatnya menghabiskan waktu memikirkan tentang banyak hal, berdialog dengan dirinya sendiri.

Juli adalah gadis kecil yang tumbuh ditempa banyak pelajaran tentang hidup dan cinta. Dia belajar tentang pengorbanan dari pamannya yang menderita keterbelakangan mental dan menjalani kehidupan yang sederhana karenanya. Pengalaman hidupnya juga mengajarkannya untuk berusaha keras mewujudkan keinginannya. Hal itu pula yang membuat dia menjadi anak perempuan yang rendah hati, tidak pernah berhenti belajar dan mencinta. Ia membuat kita merasa gemas dengan Bryce karena sangat lambat tersadar dari keegoisannya. (Ryan Rayhana)

Ron Kovic, dalam Born on the Fourth of July (1989)

Dengan wajah tampan bak pangeran era 90'an-nya, Tom Cruise dengan mudahnya bisa memerankan bad boy gila pesta yang womanizer, yang membuat saya pasti akan membencinya, tapi lewat karakter Ron Kovic dalam film bertema anti-perang ini, Cruise justru menampilkan sosok lugu dalam remaja yang patriotik, dia yang percaya perang akan mendatangkan kemakmuran, dan dia percaya bahwa remaja seperti dirinya bisa melakukan lebih bagi negara, ketimbang mengejar gadis-gadis seksi di sekolahnya, yang mana tidak dia lakukan, karena dia jenis pria one woman only. Dialah Ron Kovic, yang percaya bahwa dengan menjadikan dirinya prajurit perang akan memberi manfaat bagi negaranya. Ron Kovic sebenarnya siswa yang berprestasi di sekolahnya. Ia jago gulat, namun ia menangguhkan masa depannya di dunia tersebut, dan dengan gigih tetap ingin membela negaranya di medan perang. War is all about he desires to. Dan yang membuat dia menjadi Loveable Character, kita menyukai semangatnya, kita menyukai keluguannya, dia sosok "anak baik-baik", dimana di saat yang sama, kita kasihan karena tahu kelak dia akan dilukai oleh cita-citanya. Kita tahu, bahwa kelak sosok Ron Kovic muda yang kita sayangi ini akan berubah dipertengahan film. Benar. Cita-citanya ikut beperang terwujud, namun ia menemukan bahwa apa yang ia berikan untuk "perang" tidak dibalas sesuai dengan apa yang ia bayangkan. Kepercayaannya pada perang musnah ketika begitu banyak kenyataan pahit yang ia terima akibat peperangan. Pada akhirnya, perang merenggut segalanya darinya, namun tidak semangatnya. Semangat yang senantiasa menyelimuti dirinya seja. Semangat ini mengubah Ron Kovic menjadi aktivis anti-perang, yang dalam kelumpuhan tubuhnya, ia menuntut Amerika untuk menyerah. (Kemal Syaputra)

Laurent, dalam English Vinglish (2012)

Lelaki ini bagaikan malaikat penyelamat yang datang di tengah prahara hati Shasi. Kemunculan pertamanya di film, Laurent menjadi satu-satunya orang yang memperhatikan Shasi dan menolongnya menghadapi shock budaya yang dialaminya di sebuah cafe di New York. Pertemuan selanjutnya dengan Shasi adalah ketika mereka memasuki tempat kursus berbahasa Inggris yang sama. Laurent sungguh kagum pada semangat dan keceriaan yang dipancarkan Shasi selama proses belajar mereka. Selain itu tentu saja dia terpesona dengan sosok Shasi yang tampil di film layaknya seorang dewi klasik yang turun dari kayangan. Caranya menatap Shasi dengan penuh kekaguman akan kecantikannya adalah tatapan yang sebenarnya memperlihatkan kita kecantikan Shasi di balik paras malu-malunya. Tak ada yang lebih jujur daripada pandangan seorang yang mencinta. Pada salah satu adegannya ketika latihan berbicara di hadapan kelas, Laurent menolak untuk berbicara dengan alasan dia tidak bisa melakukannya, mungkin malu atau tidak punya bahan. Tetapi ketika ditanya apa yang disukai dari kelas mereka, dengan spontan Laurent menjawab “Shasi”, dengan alasan “Her eyes are like two drops of coffee on a cloud of milk.” Itulah yang dilakukan oleh Mehdi Nebbou dalam memerankan Laurent. Salah satu alasan kuat kenapa saya tidak jadi menampilkan ulasanku untuk English Vinglish itu adalah karena saya tidak bisa berkata-kata gara-gara Laurent. Dia berhasil membuat hatiku yang beku ini meleleh. (Ryan Rayhana)

Sashi Godbole, dalam English Vinglish (2012)

Sashi adalah jenis karakter yang biasa muncul di film tapi jarang diangkat sebagai karakter utama. Dia adalah wanita/ibu tradisional dalam keluarga India yang terbilang modern. Dia tradisional, artinya dia memakai sari, tidak bekerja di luar rumah, alih-alih dia punya usaha rumahan sendiri dengan membuat Laddoo, sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Pemikiran Sashi sedikit sekali tersentuh budaya barat, dimana dulunya ia mungkin tidak memiliki banyak kesempatan untuk berkembang. Suaminya berpikiran terbuka dan sukses, sedang puterinya, berkebalikan dengannya, bergaya kebarat-baratan, belajar di sekolah internasional. Karena dianggap kolot, Shashi, selalu dipandang sebelah mata dalam keluarganya. Terlebih karena ketidakmampuannya berbahasa Inggris. Lalu apa yang menarik dari Sashi? Kita akan menemukan jelang pertengahan film bahwa kelak Sashi akan ke New York, untuk urusan pernikahan ponakannya, dan secara diam-diam mengambil kursus bahasa Inggris. Inilah yang kemudian membuat kehidupan Sashi semakin menarik. Seorang Pria Prancis, teman kursusnya, secara terang-terangan jatuh cinta padanya. Disini pulalah yang menjadikan Sashi sebagai Loveable Character, dibesarkan secara tradisional, tidak membuatnya lupa diri saat menginjak negara yang liberal. Di New York, Sashi bisa saja memilih menjadi wanita independen, tapi dia memilih untuk tidak tercerabut dari akarnya. Dia memilih untuk tidak membalas cinta Pria Prancis itu, Laurent. Dengan Laurent, Sashi bisa bebas, namun cinta Sashi kepada anak-anaknya, kepada suami-nya jauh lebih besar daripada cintanya pada kebebasan. Sashi tidak ingin melangkahi kodrat-nya. Ia sadar bahwa sebagai seorang ibu, istri dan perempuan yang dibesarkan dan hidup dengan nilai-nilai ke-timur-an, ia memang ditakdirkan untuk patuh. Bagian manisnya adalah, Cinta Laurent-lah yang kelak membuat Sashi sadar bahwa ia masih seorang perempuan yang memiliki nilai. Kelak cinta Laurent inilah yang mengokohkan kembali kepercayaan diri Sashi untuk menghadapi keluarganya yang senantiasa membuatnya berada pada titik rendah. Sashi adalah sosok yang konsisten dengan idealisme-nya di sepanjang film, dia tak banyak bertransformasi. Sementara banyak film yang mengangkat tokoh perempuan"tertindas" yang akhirnya berubah menjadi wanita "bebas", tidak demikian dengan Sashi, sosok sederhana, membumi, sosok yang bisa kita relasikan dengan banyak ibu/perempuan di dunia, yang akan mengajarkan kita memaknai martabat, keluarga, serta eksistensi diri dengan cara baru tanpa meninggalkan nilai-nilai yang telah kita yakini selama ini. (Kemal Syaputra)

Summer Finn, dalam (500) Days of Summer (2009)

Nobody love's Ringgo Star, that's why Summer loves him. Dan, Nobody love's Summer, that's shy i love her. Bagi semua pria, Summer adalah momok, she's a real devil dalam tubuh bidadari. Dia mampu memikatmu, memenemanimu bersenang-senang, lalu ketika kau berikan seluruh jiwa & ragamu, ketika kau mulai jatuh cinta padanya, ketika kau ingin menikahinya, seperti yang dialami oleh Tom Hansen, besok paginya Summer akan bangun dan boom! Dia memutuskanmu! Sebenarnya yang membuat Summer jadi Loveable Character adalah pertama, she's spontanious. Dia bisa mengatakan apa saja, dan bertindak apa saja. Saya rasa inilah yang membuat banyak pria geram, she's unpredictable. Hey, bagaimana jika Tom-lah yang menjadi pria yang spontan, pasti bagi kita itu akan menjadi hal yang biasa, namun ketika perempuan melakukan hal yang sama, you tell me what's men will react to that? Yang kedua, she's realistic. Inilah yang tidak dimiliki Tom, dia adalah karakter pria yang digambarkan hidup dalam dunia fairy tale, seolah-olah dia dibesarkan dengan bacaan Cinderella dan Little Mermaid. Tom hanya mau tahu bahwa ketika dia jatuh cinta pada seorang perempuan, itulah akhir ceritanya. Sedang Summer, poor Summer, apakah anda anda bahwa Summer adalah anak gadis korban perceraian? Apakah anda tahu bahwa sebagian besar anak yang menjadi korban perceraian tak pernah yakin akan pernikahan? Ada dua asumsi lain yang bisa saya bagi tentang cara berpikir Summer akan suatu hubungan; (1) Sepanjang hidupnya, Summer berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia pantas dimiliki oleh pria yang tengah ia pacari, itu juga yang ia lalukan ketika mengencani Tom. (2) Summer tak bisa bersama - selamanya - dengan Tom karena dia tak percaya akan cinta, atau setidaknya dia sedang berusaha menjajaki perasaannya sendiri, apakah dengan Tom ia akhirnya bisa melepaskan bayang-bayang masa lalu orang tuanya atau tidak.

Dan, Ta... Da..., Summer gagal, lalu menikahi pria lain setelah putus dengan Tom - ini efek dari sifat spontanious Summer -, atau setidak-tidaknya kini Summer telah berhenti menjadi korban masa lalu orang tua-nya. Summer-lah yang mungkin bejat telah menyakiti Tom, tapi bukankah pada akhirnya, di taman itu (adegan menjelang ending) Summer pulalah yang menyadarkan dan menyembuhkan hati Tom? (500) Days of Summer sebenarnya telah menciptakan semacam euforia persamaan gender. Tom sebagai simbol maskulinitas mencoba memperlihatkan kaum perempuan bahwa perasaan itu bersifat universal, bahwa bahkan seorang pria seperti dirinya pun juga memiliki ketidakmampuan untuk move-on, bahwa ia juga rentan akan rasa sakit. Tom memperlihatkan bahwa pria juga bisa hidup dalam idealisme akan "cinta sejati dan selamanya", ini menandakan bahwa Tom tipe setia, tipe yang mustahil ditemukan pada sosok pria, menurut kebanyakan wanita. Sedang Summer adalah karakter feminis yang mencoba memborbardir mindset kaum pria, karena sosoknya - yang biasanya hanya dimiliki kaum pria - yang tak lazim; spontan, realistik dan berpikir logis. Keelokan wajah Summer mengancam banyak wanita, dan pola pikirnya mengancam banyak pria. (Kemal Syaputra)

Follow Ryan Rayhana in @rynryhn